Temui MPH-PGI, Pengurus DPP PWKI Sosialisasikan Program

JAKARTA,PGI.OR.ID-Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Pdt. Deety B.T. Liow-Mambo, S.Th, didampingi beberapa pengurus, menemui MPH-PGI dalam rangka sosialisasi program, di ruang rapat Lt 2 Grha Oikoumene, Jakarta, pada Kamis (2/10).

Pada kesempatan itu, ia mengungkapkan sejumlah program PWKI, di antaranya terkait pemberdayaan perempuan dan anak, pemberantasan narkoba, dan tindak pidana perdagangan orang. “Untuk itu kami telah menandatangani kerjasama dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, serta Badan Narkotika Nasional,” ujarnya. 

Selain sosialisasi, juga disampaikan adanya kerinduan PWKI untuk terus mempererat hubungan dengan PGI serta lembaga-lembaga keumatan lainnya. “Kami melihat pentingnya sinergi dan ingin menjadi inisiator bagi lembaga-lembaga keumatan, walaupun sebelumnya PGI dan PWKI sudah erat tapi ingin mempererat lagi, sehingga bisa membangun kekuatan dan berjalan bersama,” tandas Pdt. Deety B.T. Liow-Mambo. 

Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan PGI saat PWKI di masa kepemimpinan MPH-PGI sebelumnya, yang membantu terkait surat dukungan terhadap lembaga ini, dalam rangka memenuhi persyaratan administratif dari Kemenhukham, pada 2023. “Waktu itu kita urus surat ke Kemenhukham dimana salah satu persyaratan adanya surat dari PGI yang menyatakan adanya program dan kebersamaan dengan PWKI, dan sudah dikenal sejak lama. Akhirnya PGI keluarkan surat bahkan dalam suratnya PWKI dimasukkan sebagai mitra PGI dan bagian dari lembaga keumatan, akhirnya disetujui Kemenhukham,” ujarnya.  

Ketua Umum PGI Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty mengapresiasi apa yang telah diprogramkan oleh PWKI, dan PGI akan memainkan peran sebagai hub atau wadah kebersamaan untuk memperkuat kesatuan dan pelayanan gereja-gereja di Indonesia, membantu lewat jejaring. Menurutnya yang paling dibutuhkan adanya aksi konkrit. “Penandatangan MoU itu penting, tapi brackdown dari MoU itu yang lebih penting. PGI selalu menjaga tidak hanya MoU tapi ada aksi konkrit,” tandasnya. 

Ia menambahkan, kerjasama konkrit sangat dibutuhkan terutama menyikapi isu-isu sentral, termasuk yang sedang disoroti PGI, seperti Ecclesia Domestica, gereja berbasis keluarga. “Tema Natal PGI-KWI tahun juga mengangkat soal keluarga. Saya kira di sini titik silang kita yang kuat dengan PWKI, bagaimana memperkuat keluarga sebagai pilar utama dalam masyarakat,” ujar Pdt. Jacky Manuputty. 

Diakhir pertemuan, Pdt. Deety B.T. Liow-Mambo menyampaikan terima kasih untuk diskusi yang telah dilakukan bersama, sambil berharap melalui sosialisasi ini akan semakin mempererat dan meningkatkan sinergi yang selama ini telah dilakukan antara PGI dengan PWKI.