PGI Fasilitasi Konsolidasi dan Penguatan Gerakan Bersama untuk Keadilan Ekologis di Sumut

PEMATANGSIANTAR,PGI.OR.ID-Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) memfasilitasi pertemuan pimpinan gereja-gereja, termasuk dari Keuskupan Agung, Medan, pimpinan lembaga keumatan, pimpinan organisasi masyarakat sipil, dan perguruan tinggi kristiani se-Sumatera Utara, dalam rangka konsolidasi serta penguatan gerakan bersama untuk keadilan ekologis.

Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat di Rumah Pembinaan JPIC KAPUSIN, Nagahuta, Pematangsiantar, Sumatera Utara, pada Selasa (7/10/2025). 

Pastor Paulus (JPIC) dalam renungan pembukan menantang gereja untuk melawan kapitalisme yang ia sebut membangun sebuah kenyataan 'politically right', sesuatu yang secara politis kelihatan benar, padahal hanya menguntungkan para kapitalis, dan justru memarjinalkan masyarakat kecil dan miskin. 

Gerakan ini sudah sekian lama berproses, termasuk dengan terbitnya buku oleh Tim Kompilator PGI berjudul Jeritan Bona Pasogit, berisi data kerusakan alam sekitar Danau Toba sejak hadirnya PT Indorayon, yang kemudian berubah nama menjadi TPL, dengan berbagai konflik agrarian, serta konflik sosial yang diakibatkannya, termasuk perampasan tanah bahkan kriminalisasi warga. 

“Jika ditelaah dan direnungkan secara jernih, maka isi dari 'jeritan' dalam buku itu tidak lain adalah Tutup TPL,” ujar Sekretaris Eksekutif bidang Keadilan dan Perdamaian PGI Pdt. Etika Saragih.

Pertemuan tersebut melahirkan Sekretariat Oikoumenis Untuk Keadilan Ekologis Sumatera Utara, yang dipimpin oleh Pastor Walden Sitanggang dari JPIC Kapusin (Ketua Umum) dan Pdt Dr. Ribinsar Siregar, Ketua tim kompilatir PGI (SEKUM).  "Sekber ini akan terus menyuarakan suara profetik untuk keadilan ekologis di Sumatera Utara,"lanjut Pdt. Etika Saragih. 

Pengukuhan pengurus dipimpin langsung oleh pimpinan gereja-gereja di Sumatera Utara, antara lain Pdt. Dr. Victor Tinambunan (Ephorus HKBP), Pdt. Firman Sibarani (Ephorus HKI), Pdt. JMP Siregar (Ketua Sinode GKI SUMUT), dan Bishop HKIP. 

Turut hadir pula Sekjen HKI, Sekjen HKIP, dan pimpinan berbagai lembaga keumatan, lembaga pemerhati lingkungan, dan perguruan tinggi Kristiani se-Sumatera Utara.  Pertemuan itu diakhiri dengan menggemakan "Tutup TPL..Tutup TPL...Tutup TPL"