GPI Papua Kembali Jadi Tuan Rumah Sidang MPL PGI 2026, Panitia Resmi Dilantik

Merauke, PGI.OR.ID — Gereja Protestan Indonesia di Papua (GPI Papua) Ebenhaezer, Kelapa Lima, Merauke menjadi saksi sebuah peristiwa penting. Di tempat ini, pelantikan resmi Panitia Pelaksana Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) tahun 2026 dilangsungkan pada 18 Juli 2025 sebagai penanda bahwa Gereja Protestan Indonesia (GPI) Papua kembali dipercaya menjadi tuan/nyonya rumahnya. Sekretaris Umum PGI, Pdt. Darwin Darmawan, melayani ibadah khusus pelantikan panitia yang berlangsung khidmat. Ibadah pelantikan dihadiri oleh berbagai unsur gereja dan pemerintah, termasuk Ketua Panitia MPL 2026 yang juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Papua Selatan, S. Jambormias, Kepala Kantor MPS GPI Papua Wilayah Selatan Olvi Mandala, serta Ketua Klasis GPI Merauke, Pdt. V.N. Jelira.

Penunjukan GPI Papua sebagai tuan/nyonya rumah Sidang MPL PGI 2026 menjadi tonggak penting dalam sejarah gerejawi, mengingat GPI Papua sebelumnya telah menjadi tuan rumah Sidang MPL PGI pada tahun 2013. Dalam rentang waktu hanya 12 tahun, kepercayaan serupa kembali diberikan—sebuah hal yang jarang terjadi. Sidang MPL PGI merupakan forum penting yang menjadi ruang refleksi dan pengambilan keputusan strategis bagi pelayanan gereja-gereja anggota PGI di seluruh Indonesia.

Dalam khotbahnya, Pdt. Darwin Darmawan menyatakan bahwa di dalam Tuhan tidak ada hal yang mustahil, “Ini bukti kasih dan karya Tuhan. Dengan jumlah gereja yang begitu banyak di Indonesia, seharusnya perlu waktu lama untuk kembali mendapat giliran. Namun Tuhan punya rencana lain,” tegasnya. 

Ia menegaskan bahwa tanggung jawab sebagai tuan rumah bukan sekadar teknis, tetapi juga spiritual. Ia mendorong panitia untuk tidak hanya menyiapkan logistik dan akomodasi bagi sekitar 350 peserta, tetapi juga menciptakan ibadah yang kreatif, mengangkat kearifan lokal, dan mencerminkan nilai gereja ramah lingkungan. “Yang utama adalah pelayanan yang hangat dan suasana yang membangun secara rohani. Tidak perlu mewah, tapi harus tertib dan nyaman,” tambahnya.

Dengan pelantikan ini, panitia resmi mulai bekerja mempersiapkan sidang nasional yang krusial bagi arah pelayanan gereja-gereja anggota PGI.