Gereja-Gereja Bergerak Tangani Bencana Banjir Sumut
admin
28 Nov 2025 13:55
JAKARTA,PGI.OR.ID-Bencana banjir dan longsor yang melanda Tapanuli Tengah, Sibolga, dan sejumlah wilayah lainnya di Sumatera Utara telah memberikan dampak besar bagi ribuan warga. Hujan ekstrem memicu luapan sungai, merendam permukiman, merusak akses jalan, serta melumpuhkan jaringan komunikasi dan listrik. Kondisi ini menyulitkan proses evakuasi dan penyaluran bantuan. Namun, di tengah tantangan berat tersebut, semangat solidaritas dari gereja-gereja dan jejaring kemanusiaan tetap menyala.
Sejak hari pertama bencana, berbagai gereja telah membuka pos bantuan darurat secara mandiri untuk menolong warga yang terdampak. Bantuan berupa makanan, air bersih, perlengkapan keselamatan, kebutuhan bayi, serta tempat perlindungan sementara disediakan secepat mungkin—sekalipun akses di beberapa wilayah masih terhambat. Inisiatif awal ini menjadi pijakan penting bagi kerja bersama yang lebih terarah.
Saat ini, gereja-gereja anggota dan jejaring ekumenis tengah merencanakan pembentukan Pos Terpadu Tanggap Bencana sebagai mekanisme kolaborasi lintas sinode dan wilayah. Pos-pos terpadu ini direncanakan akan dibuka di Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Medan dan sekitarnya, serta Dairi–Pakpak–Aceh Singkil. Pos terpadu bukan untuk menggantikan atau menghilangkan peran pos-pos gereja yang sudah ada, melainkan untuk memadukan aksi-aksi yang telah berjalan, menutupi area yang belum tersentuh intervensi, dan mengurangi potensi tumpang tindih bantuan. Dengan demikian, kebutuhan warga dapat dipenuhi secara lebih merata dan efisien.
Gereja-gereja yang terlibat dalam gerak respons ini mencakup HKBP, GKLI, GBKP, GKPS, GKSBS, GKI, GKPPD, GKPA, GKPI, GPIB, serta PGIW Sumut yang berperan kuat dalam koordinasi wilayah. Melalui tim diakonia masing-masing, bantuan telah dipersiapkan menuju ke lokasi-lokasi terdampak, termasuk wilayah yang aksesnya masih sangat terbatas.
Untuk memperkuat kualitas intervensi, pendampingan teknis dan koordinatif diberikan oleh Biro PRB PGI, Jakomkris, ACT Alliance, UEM, dan KN-LWF, bersama PGIW Sumut. Kolaborasi ini membantu meningkatkan akurasi informasi lapangan, menyusun strategi intervensi yang saling melengkapi, serta menguatkan kapasitas gereja lokal dalam menghadapi situasi darurat.
Di tingkat nasional, Biro PRB PGI bersama Jakomkris melakukan koordinasi informasi, penggalangan bantuan, serta komunikasi dengan pemerintah, termasuk BNPB dan Kementerian Sosial, untuk memastikan intervensi lanjutan berjalan terpadu dan sesuai kebutuhan.
Meskipun akses komunikasi, listrik, dan jalan masih lumpuh di sejumlah wilayah, semangat bergerak bersama terus hadir. Dengan rencana pembentukan pos-pos terpadu yang memadukan seluruh upaya gereja dan jejaring kemanusiaan, diharapkan respons bagi masyarakat Sumatera Utara dapat semakin kuat, terkoordinasi, dan menjangkau mereka yang paling membutuhkan.
Berikan Komentar
Alamat email anda tidak akan dipublish, form yang wajib diisi *
Berita & Peristiwa
Jalsah Salanah 2025 JAI, Ketum PGI: Ahmadiyah Senantiasa Memberi Sumba...
JAKARTA,PGI.OR.ID-Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty menegaskan bahwa Jemaat Ahmadiyah senantiasa ...
Anak Diasuh dengan Cinta, Siap Memimpin Dunia: PGI Gelar Kids Take Ove...
Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia pada 20 November, sekaligus sebagai bagian dari rangkaian 16 Hari ...
Beijing 30+ Consultation Dibuka: Momentum Global untuk Memperkuat Komi...
JAKARTA, PGI.OR.ID – Beijing 30+ Consultation resmi dibuka pada Kamis, 4 Desember 2025 di Grha Oikoumene, Ja...

